Thursday, November 17, 2011

salahkan saja rangga, jangan cinta....

entah kenapa malem itu gue termenung mengingat kata "abu gosok" gue gak tahu apa itu abu gosok. karena penasaran pagi-pagi pas disekolah gue langsung tanya ke temen-temen gue. ada 2 pendapat yang paling banyak disebut. pertama abu gosok buat bikin telur asin, yang kedua buat bersihin pantat panci. ya ya ya setelah gue gabungin intinya abu gosok buat bikin telur asin yang bercap pantat panci. it's random imagination.

bukan cuma nanya ke temen SMA gue yang notabennya normal, tapi gue juga nanya ke temen gue diah. cewek kurang waras ini bagi gue sumber informasi dibalik informasi. gak ngerti? NDESO... :p . gue tanya kira-kira masih ada yang jual abu gosok gak ya?, dan dia jawab. ABU GOS-OK.

dan mulailah gue cerita... *jadi panjang-panjang cerita APA??* #lemparduit #mangap

pernah gak kalian merasa kesal, gundah, emosi, sedih, pokoknya galau deh mix feel. es campur depan perumahan gue pun kalah variasinya. jadi inilah yang lagi gue rasain sekarang percampuran perasaan, entah senyawa apa yang terkandung didalamnya, yang pasti perasaan gue saat ini lagi kelebihan muatan elektron. 

kayanya gue lagi ngalamin yang namanya elastisitas perasaan deh, saking cintanya lama-lama jadi benci. tapi menurut ilmu ekonomi, perasaan gue lebih mirip ke materi yang 1 minggu lalu gue presentasiin yaitu tentang "kepuasan total dan marjinal yang semakin menurun" awalnya cinta, semakin hari semakin cinta, namun semakin lama semakin memudar perasaan itu. gue sadar cinta itu adalah "gerak lurus yang TAK beraturan" kita gak bisa nentuin jalannya, tapi yang pasti kita harus tahu kecepatan awalnya. kalo kecepatan awalnya karena cinta, bisa aja berakhir benci. terus apa? 

pusing sebenernya kalo ngebahas cinta. mulai dari gue bangun tidur, sampe tidur lagi pasti gue dapet apa itu yang namanya cinta. cinta itu luas, cinta bukan nebula yang akan berubah jadi galaksi, bukan juga teks eksposisi yang ada tata caranya, dan yang pasti bukan text recount jika sudah lewat gunakan verb2. karena cinta tidak akan berubah bentuk, cinta tidak ada aturan (cara), dan yang paling penting cinta tidak bisa diganti dan dibeda-bedakan menunggunakan kata. 

bagi gue cinta itu seperti sekolah, saat kita telat untuk bilang cinta, pasti kita akan menyesal. saat kita bosan kita akan lari ke kantin, kalo tentang cinta pasti dia bakal lari ke suasana baru yang dia suka. setiap sekolah pasti ada ekskul dan itulah minat-minat kita, sama halnya cinta saat kita suka/minat pasti kita akan relain waktu kita deminya. dan yang paling penting disetiap sekolah pasti ada ujian, nah ini dia cintapun juga begitu. siapa yang siap jatuh cinta, berarti harus pula siap sakit hati. 

tapi jangan pernah sekali-kali samakan cinta dengan yang namanya ijazah, karena cinta yang sebenarnya tidak akan pernah terukur dan dapat diukur. tak kasat mata, namun sampai dihati *bahasa gue yaallaah* . jadi intinya, jangan pernah menyesal karena cinta, karena sesungguhnya dia pelajaran terbesar. 

oh iya sebelum gue akhirin cerita gue kali ini, buat kalian yang bernama cinta sorry banget ya, nama kalian gue pake, gak maksud apa-apa kok. jadi jangan salahkan cinta, salahkan saja rangga. :)

"cinta itu buta, tapi bukan berarti mati. rasakan, rasakan, rasakan, dan hiduplah dengan penuh cinta" 

-Putri Ramadhanti-

No comments:

Post a Comment