Friday, October 14, 2011

Rumah kehidupan

aku membangun rumah itu dengan banyak harapan
aku poles dengan keindahan agar memberi kesan mewah
aku kokohkan rumah itu dengan beton
dan aku cat dengan warna cerah


ketika hujan datang ia tak berubah
ketika badai menerpa ia tetap kokoh berdiri
ketika panas menyorot ia tetap begitu indah


aku tinggalkan ia untuk waktu cukup lama
aku mencari sesuatu yang lebih indah
aku memutari bumi mencari sebuah arti


saat aku kembali, semua begitu beda
keindahannya telah memudar
dindingnya pun telah rapuh
warna cerahnya hanya bisa dirasakan dulu


aku melupakan sesuatu ternyata
rumahku yang megah
rumahku yang kokoh
rumahku yang indah
itu hanya rumah, aku tak dapat temukan sesuatu didalamnya


seandainya dulu aku isi dengan kebahagiaan, dan keceriaaan
mungkin sekarang rumah itu akan jauh lebih baik
aku menyesal, rumahku yang kokoh kini hanya bilik bambu yang rapuh
dan rumah itu adalah diriku...






-Putri Ramadhanti-

No comments:

Post a Comment