Wednesday, December 1, 2010

mengenang yang tak untuk dikenang

tanpa sadar ia melangkah, tanpa sadar ia pergi. tangisku mengikutinya, tapi tak menyurutkan niat untuk ia menghentikan langkah kakinya. membisu, hanya itu yang ku lakukan semenjak ia pergi. hari ini, esok dan seterusnya hanya ingatan palsu, serta kenangan manis ini yang bisa ku kenang. jujur aku tak sanggup jika harus terus menerus seperti ini. bias cahaya bintang tak mampu mengalahkan segalanya. 

kini setelah cerita itu hilang, aku telah menemukan yang lain. bukan cerita sesaat, tapi isi hati yang terdalam. melupakanmu memang sulit, tapi mencintaimu dengan sepenuh hati tanpa rasa takut kehilangan itu jauh lebih sulit. banyak hal yang aku mengerti darimu. kamu! tidak lebih baik dariku, kamu! hanya mencintaiku sesaat, dan kamu! tak bisa menerimaku apa adanya. 

lebih baik akhiri kisah ini, tanpa rasa bersalah kau pergi. terimakasih telah membuat cerita indah. walaupun berakhir pilu. seutas kata-kata ini berbeda dengan isi hatiku. jujur, aku sangat kehilanganmu. tapi aku tahu ini yang terbaik. setelah ini jangan pernah kembali padaku. biarku hidup tenang seperti dulu sebelum mengenalmu. selamat tinggal kekasih impianku.

No comments:

Post a Comment