Gelap-gelap malam, hiasan cahaya lampu ibukota.. gemuruh suara mobil, desah angin dan debu malam hari. menghiasi hariku yang tanpa arah dan tujuan. tenggelam dalam gelapnya kehidupan membuatku patah arah. lamunan sedih dan penyesalan terucap, "ah.. andai waktu itu aku ikuti apa kata hatiku bukan nafusku" segala kata maaf terlontar dari bibir kering ini, "aku, aku bagai dosa dunia. aku malu" tak bisa dipungkiri diri ini terlalu jauh terplosok dalam dunia fatamorgana. andai waktu bisa kuputar kembali, tak akanku langkahkan kaki ini ketempat itu, tak akan ku biarkan tubuh ini menyatu dengan dosa.
Dan kini, hanya baju ini yang aku punya. aku lapar, aku ingin pulang. ibu.. maafkan anakmu yang harus menjadi bagian dari dosa "ibu kota". bukan mauku seperti ini, tapi.. ya sudahlah semua serasa omong kosong. kini tak ada lagi suara yang menggema malam-malamku, tak adalagi kalung-kalung berlian, dan tak adalagi kenikmatan duniawi. karena hanya dosa dan malu yang kini ku punya.
Tuhan, apakah kau akan mengampuni dosa hambaMu yang berlumuran dosa makisat ini? karena kini, hari-hariku serasa hampa, hampa tanpa cintaMu
Beginilah hidupku, yang berawal dari seorang gadis desa yang lebih memilih kehidupan fatamorgana di ibu kota, dalam gemerlap kehidupan. tlah aku sesali semua ini. semoga tak ada manusia seperti aku lagi.
No comments:
Post a Comment